Minggu, 24 Agustus 2008

KEKASIH MACAM APA?


Selamat ulang tahun pacarku. Terimakasih untuk malam ini. Terimakasih banyak. Selamat atas perayaan yang kau terima, jika itu sudah cukup dapat membuatmu bahagia... Selamat, karena tanpa perlu ada aku, kamu sudah mendapatkan apa yang bisa membuatmu tersenyum. Dan mungkin bersamanya.

Selamat. Selamat. Selamat.

Ternyata ada yang dapat lebih mengerti dirimu.

Ntah kata apalagi yang dapat kuucap? Aku rasa itulah kata yang memiliki kasta dan makna yang paling tinggi untuk malam ini...

Bercampur antara kebahagiaan dan kesedihan di hatiku...

Dan aku tak ingin air mataku jatuh saat aku harus mengucap kata lebih dari itu.


Maaf... tak ada apapun yang bisa aku berikan malam ini. Aku merasa kecewa terhadap diriku sendiri... Mengapa tak ada apapun? Tak adakah sedikitpun yang dapat aku berikan?

Kekasih macam apa aku?


Aku berdiri lemas. Hingga saat dimana telepon ini masih kugenggam erat. Dan masih tersimpan pesan darimu.

Aku mencoba beranjak dari tempat ku berdiri dan kuletakkan rasa pedih itu.

Dari balik jendela aku lihat bulan begitu bulat. Begitu indah. Begitu terang. Tak seterang biasanya. Cahayanya begitu indah.

Langit pun terlihat sangat cerah dan bercahaya. Tak ada mendung. Tak ada hujan. Tak ada petir. Tak ada badai.


Aku berjalan menuju cermin. Aku berharap semoga ada satu titik terang disitu.

Kutatap dengan dalam setiap inci lukisan tubuhku didalamnya. Namun semua terlihat hitam. Hingga ku tiba di sebuah titik. Titik hitam hatiku.

Tak ada sesuatu yang indah.

Tak ada sesuatu yang terang.

Tak ada suatu cahaya apapun yang menunjukkan tanda kecerahan.

Yang kulihat ada mendung di bibirku.

Aku melihat ada hujan dimataku.

Terdengar suara petir di hatiku.

Dan ada badai besar dalam jiwaku…


Kekasih macam apa aku??


Seharusnya aku bahagia, karena malam ini pun kamu bahagia. Meski kamu dengannya... Dan bukan denganku...

Betapa hancurnya hati dan jiwaku... Tapi kau tak tahu.

Sekali lagi, kekasih macam apa aku?

Aku ingin melewati malam ini bersamamu.

Tapi kau tak tahu... Dan tak akan pernah tahu...


Kekasih macam apa aku...?


Aku ingin menyembunyikan semua ini sayang. Aku ingin tak ada seorang pun yang tahu tentang hitam dihatiku. Tidak mereka. Tidak juga kamu.

Biarkan aku bersembunyi dibalik senyum dan tawaku.

Dibalik retina dan jemariku.

Aku tak ingin kamu kecewa dan melewatkan semua bahagiamu. Di hari besarmu.

Aku ingin kamu tertawa lepas. Aku ingin kamu menunjukkan senyum terbaikmu, padaku.

Meski hancur aku rasakan. Serta pedih yang harus aku terimakan.

Yang hanya bisa kutuliskan dibalik PC.

Tanpa bisa aku ucapkan.

Dan kamu tetap tidak tahu dan tak akan pernah tahu

Hatiku.


Sekarang...

Bolehkah bibirku untuk tak berkata,

Kekasih macam apa aku?

Karena kini hatiku lah yang terus berkata berulang ulang


Sayang,

Kekasih macam apa kamu...?




24 Agustus 2008

02:07

Soundtrack For Tonite

1 they said:

ima fungkeh mengatakan...

adoh..adoh...
bila dia memang sulit untuk berbagi hal-hal baik,..lalu untuk apa kita memikirkanna? Putus ajalah,...