Rabu, 24 September 2008
Tentang Nanti
yang nulis nih nungky_rahayu di 9/24/2008 12:01:00 PM 0 they said
see all pernikahan, puisi
Minggu, 24 Agustus 2008
Pergilah
Dan pergilah,,, silahkan pergi saat ini aku tak lagi butuhkanmu
Dan pergilah dengan semua kata-katamu
Dan pergilah bila saat ini ternyata kau telah menemukannya
Dan pergilah,,,
Harusnya dari dulu kau lakukan itu
Dan apa maksudmu
Dan apa maumu
Lagi aku tak mengerti, tak pernah,,,
Harusnya dari dulu kau lakukan itu,,,
Dan tak berikanku harapan
Dan tak berikanku mimpi
Dan tak berikanku kebahagiaan-kebahagiaan sekejap
Yang seharusnya tak perlu kurasakan karena
Hanya akan menyakitkan,,,
yang nulis nih nungky_rahayu di 8/24/2008 02:46:00 AM 0 they said
see all puisi
Aku Mmmuakk
Ketika matahari mulai terbenam
Kau pancarkan lagi keajaiban
Senyummu seperti malaikat yang turun dari langit
Tapi kulihat kau
Aromamu seperti setan yang berkeliaran
Ditengah derail kepedihan semua insane
Kau tertawa mungkin saat ku terluka
Mengumbar lagi nafsu yang membara
Jasadku disini penuh dengan hina
Kau coba hantam lagi dengan pisau tajam yang lagi melukai separuh jiwaku
Enyahlah kau pergi!!!
Jangan datrang lagi aku muakk!!!
Mukamu seperti tai!!!
Nafasmu menggila seperti kera
Kau lembut lagi
Tapi kau lukaiku lagi
Kau tertawa
Kau datang hanya pada saat kau luka
Tapi saat kuluka kau tak pernah ada
Aku sakit
Apa maumu?
Kenapa kau tak pergi saja
Dan tak lagi lukai aku
Karena aku sudah cukup
Luka….
yang nulis nih nungky_rahayu di 8/24/2008 02:34:00 AM 0 they said
see all puisi
Selamat ulang tahun pacarku. Terimakasih untuk malam ini. Terimakasih banyak. Selamat atas perayaan yang kau terima, jika itu sudah cukup dapat membuatmu bahagia... Selamat, karena tanpa perlu ada aku, kamu sudah mendapatkan apa yang bisa membuatmu tersenyum. Dan mungkin bersamanya.
Selamat. Selamat. Selamat.
Ternyata ada yang dapat lebih mengerti dirimu.
Ntah kata apalagi yang dapat kuucap? Aku rasa itulah kata yang memiliki kasta dan makna yang paling tinggi untuk malam ini...
Bercampur antara kebahagiaan dan kesedihan di hatiku...
Dan aku tak ingin air mataku jatuh saat aku harus mengucap kata lebih dari itu.
Maaf... tak ada apapun yang bisa aku berikan malam ini. Aku merasa kecewa terhadap diriku sendiri... Mengapa tak ada apapun? Tak adakah sedikitpun yang dapat aku berikan?
Kekasih macam apa aku?
Aku berdiri lemas. Hingga saat dimana telepon ini masih kugenggam erat. Dan masih tersimpan pesan darimu.
Aku mencoba beranjak dari tempat ku berdiri dan kuletakkan rasa pedih itu.
Dari balik jendela aku lihat bulan begitu bulat. Begitu indah. Begitu terang. Tak seterang biasanya. Cahayanya begitu indah.
Langit pun terlihat sangat cerah dan bercahaya. Tak ada mendung. Tak ada hujan. Tak ada petir. Tak ada badai.
Aku berjalan menuju cermin. Aku berharap semoga ada satu titik terang disitu.
Kutatap dengan dalam setiap inci lukisan tubuhku didalamnya. Namun semua terlihat hitam. Hingga ku tiba di sebuah titik. Titik hitam hatiku.
Tak ada sesuatu yang indah.
Tak ada sesuatu yang terang.
Tak ada suatu cahaya apapun yang menunjukkan tanda kecerahan.
Yang kulihat ada mendung di bibirku.
Aku melihat ada hujan dimataku.
Terdengar suara petir di hatiku.
Dan ada badai besar dalam jiwaku…
Kekasih macam apa aku??
Seharusnya aku bahagia, karena malam ini pun kamu bahagia. Meski kamu dengannya... Dan bukan denganku...
Betapa hancurnya hati dan jiwaku... Tapi kau tak tahu.
Sekali lagi, kekasih macam apa aku?
Aku ingin melewati malam ini bersamamu.
Tapi kau tak tahu... Dan tak akan pernah tahu...
Kekasih macam apa aku...?
Aku ingin menyembunyikan semua ini sayang. Aku ingin tak ada seorang pun yang tahu tentang hitam dihatiku. Tidak mereka. Tidak juga kamu.
Biarkan aku bersembunyi dibalik senyum dan tawaku.
Dibalik retina dan jemariku.
Aku tak ingin kamu kecewa dan melewatkan semua bahagiamu. Di hari besarmu.
Aku ingin kamu tertawa lepas. Aku ingin kamu menunjukkan senyum terbaikmu, padaku.
Meski hancur aku rasakan. Serta pedih yang harus aku terimakan.
Yang hanya bisa kutuliskan dibalik PC.
Tanpa bisa aku ucapkan.
Dan kamu tetap tidak tahu dan tak akan pernah tahu
Hatiku.
Sekarang...
Bolehkah bibirku untuk tak berkata,
Kekasih macam apa aku?
Karena kini hatiku lah yang terus berkata berulang ulang
Sayang,
Kekasih macam apa kamu...?
24 Agustus 2008
02:07
yang nulis nih nungky_rahayu di 8/24/2008 12:13:00 AM 1 they said
Sabtu, 23 Agustus 2008
Biar
9 januari 2006
Biar. . .
Biarkan aku dengan duniaku
Jangan Tanya aku
Dan biarkan aku menemukan apa yang kucari dalam mimpiku
Biar. . .
Jangan hentikan tawaku
Akupun takkan menghentikan tawamu
Dan biarkan aku tertawa bersama khayalanku
Biarkan. . .
Biar aku lepaskan semua penat di dadaku
Dan sakit di kepalaku
Izinkan aku untuk tersenyum
Dan aku akan membiarkanmu juga ikut tersenyum
Canda ria
Gelak tawa
Mungkin esok takkan ada
Berbahagialah
karena hari ini kau masih dapat melihatku tertawa
dan esok mungkinku telah tiada. . .
yang nulis nih nungky_rahayu di 8/23/2008 12:11:00 AM 0 they said
see all puisi
Im Alive With The Coffee
Dingin sekali…
Aku biarkan kopi dalam gelas itu mendingin
Asapnya hilang dan wanginya tak lagi tercium
Tak kuhiraukan lalat yang hinggap
Kubiarkan ia berenang di dalamnya
Jorok sekali. . .
Memang!!
Ya, itulah aku…
Seharusnya semua telah mengenalku dengan baik
Aku yang seperti itu
Dan aku yang seperti ini…
Dalam hitungan menit lalat itu pasti mati!
Kuambil dengan sendok yang sudah sejak pagi tadi kupakai
Kusisihkan…
Dan, yah. . .
Kopi itu masih bisa kuminum lagi
Toh sampai detik ini aku masih hidup
Dan tak kekurangan sesuatu apapun. . .
Bahkan mungkin,
Lalat itu telah menyelamatkan nyawaku
Kalau saja kecoak yang berenang di dalam kopiku itu
Mungkin aku takkan ada disini saat ini
Dan tak dapat meminum kopi lagi. . .
yang nulis nih nungky_rahayu di 8/23/2008 12:09:00 AM 0 they said
see all puisi
Ada Satu Teman Disana
13 Januari 2005
Cuma ada satu teman di dunia ini
Ntah itu yang dinamakan teman sejati atau bukan
Tapi kuyakin ada satu teman disana
Yang pasti dia selalu menugguku
Membantuku
Sedikit meringankan bebanku
Walau hanya dengan tawanya
Cerianya…
Dan kata-kata yang sedikit dapat menenangkan perasaanku…
Temanku yang ada tak seperti itu kini
Yang ada hanya basa-basi
Dan pikirkan diri sendiri
Tak gunakan lagi hati nurani
Hanya benci, dan membenci
Cuma ada satu teman di dunia ini
Dan aku tak pernah tahu apakah itu teman sejati
Yang kutahu hanya teman yang mencari simpati
Memberi janji
Dan akhirnya dia akan menyakiti
Tapi tetap kuyakin ada satu teman disana
Yang akan membantuku
Menemaniku
Menghiburku
Tak peduli ia terlihat atau tidak. . .
Not…. Makasih banyak ya say…
yang nulis nih nungky_rahayu di 8/23/2008 12:06:00 AM 0 they said
Jumat, 22 Agustus 2008
SAMPAH
21 Februari 2006
Kau bukan sampah
Aku yakin, aku tahu dan kusangat yakin semua tahu
Aku, kau bukan sampah
Sampah itu bau, and I don’t smell it on your body…
Hanya saja mungkin, kau yang membuat dirimu terlihat seperti…
Sampah!!!
Tapi,,,situ tenanglah…aku tak akan membuangmu
Bahkan kau tak akan menganggap itu sepertinya
Seperti NYA
NYA…
DIA…
Seseorang yang pernah menganggap aku telah membuangnya
Padahal tak pernah tersirat sedikitpun untuk membuang NYA
Heuh…padahal emang dia aja yang pengen dibuang
Dan dalam keadaan itu seolah-olah akulah yang telah membuangnya
Ups…
Tapi, kuharap tidak denganMU…
Karena aku tak ingin…
Yah mudah-mudahan saja tidak seperti kau membuangnyaaaaa
NYA siapa lagi???
Apa benar kau membuangnya??
Semudah itukah?
Tentu saja aku akan terus berhati-hati
Karena mungkin saja kau lakukan itu pada diriku, ya kan??
Ya dong… masa ngga iya doOn…
Kau telah mencinta, dan dicintai kekasihmu, ini tak adil bagiku
Hilanglah tanpa tinggallah hampa…
yang nulis nih nungky_rahayu di 8/22/2008 11:28:00 PM 0 they said
see all puisi
Gembiraku, Tangisku
Wednesday, 17 November 2004
Dalam kesendirian ini sesungguhnya aku menangis…
Aku terlempar dalam keberadaanku sendiri
Di tengah decak kagum orang-orang disekitarku,
aku rasakan kehampaan diri
Pujian demi pujian menyapaku
Mereka menatap dengan penuh harap dan seakan pujian itu berubah menjadi sebuah TUNTUTAN….
Aku menangis dalam tawaku
Aku marah dalam gembiraku
Dan semakin hari semakin kurasakan ada sedih dalam setiap KEBAHAGIAANKU….
yang nulis nih nungky_rahayu di 8/22/2008 11:19:00 PM 0 they said
see all puisi
Kamis, 21 Agustus 2008
KAH?
Mungkin bisa dikatakan tepat untukku
Tapi dikatakannya kejam
Aku terhuyung lemas saat nadi ku hentikan
Aku menari hari ini
Tapi kupun juga menangis
Ohhh….
Adakah yang melihat ini?
Aku hanya ingin tertawa sedikit saja, bolehkah?
Tapi ku tak mau dibalik sana kau menangis
Aku tak sekejam itu, teman
Aku merindukanmu
Jujur
Tapi aku pun ada yang lain
Yang kurindukan, bolehkah?
Dosakah aku….?
Aku ingin tersenyum sedikit saja, bolehkah?
-Untuk semua yang ada dihatiku-
yang nulis nih nungky_rahayu di 8/21/2008 11:43:00 PM 1 they said
see all puisi
Untuk Dia
dan disana ada beribu tanya yang tak pernah terjawabkan.
Risau, sebenarnya ini kurasakan bertahun lamanya.
Namun sepertinya aku terus memaksa untuk mencari jawaban itu darimu
Haruskah dikatakannya salah bila wanita ini ingin meminta
Atau bahkan apakah ini akan menjadi sebuah dilemma yang tak berbahasa?
Aku memang bukan manusia sempurna,
Semua keterbatasan ada padaku,
Dan mungkin itulah yang membuatmu merasa malu akanku.
dan mustahil bila aku ingin dapatkan kesempurnaan itu darimu
Tabukah adaku?
Bintang memang bersinar sangat terang saat kita bersama
Tapi mungkin, malam itu kita menunjuk bintang yang berbeda.
Aku tahu pasti, kau tak bisa memahami apa yang kuyakini
Karena satu hal itulah saat ini aku menutup mata, telinga,
Dan bahkan hatiku…
Mungkin bukanlah sebuah hal yang istimewa bagimu ketika aku mencoba untuk memahami apa yang kau yakini
Dan malam ketika bintang itu kembali datang
Bukanlah tak mungkin kau akan menunjuk bintang yang berbeda lagi
Harapan terbesar dariku adalah kau bisa mengerti
Tapi ternyata semua proses itu membuatku sakit hati
Cinta, harapan, mimpi dan kenyataan ternyata begitu sulit untuk sejalan
Ketika cinta datang, harapan itu tiba dan mengikuti jejaknya
Tapi kenyataan kerap menghancurkan apa yang diimpikan
Seperti kera di dalam jala aku pun terperangkap dalam mimpiku sendiri
Dan kau, terlalu jengah hanya untuk membangunkanku dari mimpi
Kelak nanti wanita ini pun akan tersadar, dan terbangun dari mimpinya
Kemarahannya akan meledak ketika ia tersadar di tengah mimpi indahnya
Karena ia tahu itu tak akan ia dapatkan dalam dunianya yang nyata
Yang ada hanyalah impian semu yang tak berarti
Tapi entah mengapa ia tetap tegar menjalaninya
Mungkin karena
Cinta.
Kini yang dapat aku lakukan hanyalah menunggu keajaiban
Ketika tiba saatnya ku berani mempertanyakan kesungguhanmu
Dan kau berubah pikiran lalu menunjuk bintang yang sama denganku
Kelak saat itu aku siap untuk mempercayakan hidupku padamu…
Aku menunggumu. 10-06-07
yang nulis nih nungky_rahayu di 8/21/2008 11:25:00 PM 0 they said
see all puisi